Pemilik Kebenaran...(siapakah ia?)
Sebagai seorang Mullah yang dipandang bijaksana, Nashruddin menjadi tempat orang meminta fatwa atas penyelesaian masalahnya. Suatu saat Nashruddin di datangi oleh tetangganya yang kebetulan sedang berseteru dengan tetangganya yang lain.
Sang tetangga mengadukan pokok permasalahan dan meminta pendapat dari Nashruddin. Sang mullah pun menjawab :
"Jika begini pokok permasalahannya, maka andalah yang benar!!"
mendengar jawaban Nashruddin itu, pulanglah sang tetangga dengan muka berseri-seri.
Tak lama berselang, tetangga kedua yang merupakan musuh dan seteru dari tetangga pertama tadi, juga berkunjung ke rumah Nashruddin dengan tujuan mengadukan permasalahan yang sama. Setelah bercerita panjang lebar tentang akar permasalahan mereka itu, iapun minta pendapat kepada Nashruddin. Sang Mullah pun menjawab :
"Jika duduk permasalahannya seperti ini, maka andalah yang benar!!"
betapa gembiranya sang tetangga mendengar jawaban itu dan iapun segera berlalu.
Tak lama setelah itu, istri Nashruddin yang dari tadi mendengarkan jawaban Nashruddin-pun keluar menemui sang Mulla dan berkata :
"Kanda ini bagaimana? tetangga pertama engkau benarkan, tetangga kedua juga engkau benarkan. Tidak mungkin kedua-duanya benar, seharusnya adalah salah satu yang benar dan yang lain pasitlah salah!!"
Nashruddin pun menjawab : "Oooooh, jika begini kondisinya, andalah yang benar.....!!!
tinggallah sang istri yang menggeleng kebingungan.
Hikmah :
Bahwa kebenaran memang bukanlah milik pribadi dan bukan hak makhluk untuk menghakimi kebenaran makhluk lainnya. Biarlah Allah al Haq yang akan menimbang dan menilai karena itu hak preogatif-Nya.
sumber
Sungguh indah, jika perbedaan di dunia ini disikapi dengan kebijaksanaan, sebagaimana yang dicontohkan Nashruddin di atas tadi.