Google+ : Tips Buat Ababil
oleh Bukik pada 04/07/2011
Ceritanya, Agus (bukan nama samaran eh sebenarnya) lagi bete sama dosennya. Saking betenya, nulislah dia di FB, “dosen udin resek”. Lupa kalau dia berteman dengan sang dosen. Dan hari senin, Agus mendapat panggilan untuk menghadap sang dosen. (ngek ngok). Pernah mengalami memasang status yang dibaca oleh yang gak berhak seperti yang dialami Agus?
Ada pula cerita Mini, yang saling balas komentar sama seorang cowok. Asyik juga nih. Tapi tetapi ternyata, saling komentar itu bikin cowoknya Mini jadi cemburu. Nah runyam deh…
Ada beberapa cerita lain seperti yang dialami oleh Agus yang pernah kudengar. Karena itu, buat pengguna FB yang masih labil seperti kita (kita?), solusinya adalah tidak berteman dengan orang-orang tertentu seperti dosen/guru dan orang tua. Solusi yang cukup menarik karena bisa membatasi orang-orang tersebut untuk membaca status kita.
Eh ternyata solusi itu senjata makan tuan. Kita bisa milih tidak berteman dengan seseorang, tapi kadang kita juga butuh ngobrol dengan orang tersebut.
Itu persoalan pertama. Lainnya….
Ada notification masuk. Kita di tag di sebuah foto. Dan bertubi-tubi masuk notification karena orang-orang pada berkomentar terhadap foto itu. Padahal foto itu gak penting banget buat kita. Nyebelin kan…..
Nah suara hati kita tentang persoalan-persoalan yang ada di Facebook ini ternyata didengerin mbah Google nih. Makanya, si mbah nyoba-nyoba bikin namanya Google+ alias Google plus (bukan plus plus yang nikmat itu…….)
Apa enaknya Google+ ?
Google+ mengelola teman-teman kita lebih baik. Jadi kalau kita ngobrol itu kan tergantung sikon. Kalau ngobrol sama sohib, kita bisa ngakak, pakai istilah sesuka kita. Kalau ngobrol sama kakak kelas/angkatan, kita kan harus jaim dikit dong. Kalau ngobrol sama dosen/guru, harus sopan lah.
Beda gaya ngobrolnya. Beda juga yang diobrolin. Obrolan seru di kelompok teman, bisa jadi gak nyambung kalau diobrolin sama guru/dosen. Sama-sama teman pun, kalau minatnya beda ya obrolannya beda juga.
Kalau di Google+, kita mau menambahkan seseorang jadi teman, kita diminta untuk memasukan orang itu dalam suatu circle (lingkarang), misal: sahabat, guru, kenalan, pecinta, olah raga dll.
Sekarang kalau kita update status maka akan ditanya status itu akan disharingkan ke circle (lingkaran) apa. Jadi update kita hanya tertuju pada mereka yang berhak mendapatkannya (emang zakat…..). Orang lain di luar suatu circle (lingkaran) tidak bisa membaca status kita itu. Aman kan?
Lebih asyik lagi, kalau kecepatan internet lagi baik hati, kita bisa video chat dengan suatu circle. Bisa ngobrol seru tuh.
Kita juga bisa update informasi seru tentang topik tertentu dan mensharingkannya dengan circle (lingkarang) tertentu. Misal, Justin Bieber. Gimana caranya? Pakai fitur Sparks. Kita tinggal masukkan kata kunci “Justin Bieber”, klik search dan ketemu semua content terkait sang idola itu.
Nah topik itu akan selalu ada di sebelah kiri beranda kita. Kalau mau melihat update terbaru, maka tinggal klik di topik sparks. Tampilan semua content. Tinggal baca dan sharingkan ke suatu circle. Wah gak pernah ketinggalan gosip, bisa jadi yang pertama malahan.
Perhatikan sebelah kiri atas tertulis “Stream”, dibawahnya itu adalah berbagai circle (lingkaran) yang kita buat. Kalau klik di “Stream” maka status dari teman di semua Circle akan tampil. Kalau kita klik salah satu Circle maka hanya status teman pada Circle itu yang akan tampil.
Di bawahnya, ada “Sparks” itu adalah topik-topik minat kita. Kalau di klik di Agnez Monica maka semua content terkait akan muncul, mulai berita sampai video.
Asyiknya lagi, Google+ membolehkan setiap orang men-tag kita di sebuah foto tapi akan ditanyakan pada kita apakah setuju di tag di foto itu. Kalau gak setuju, ya gak jadi di-tag. Sekian….
Gitu dulu deh tentang Google+.
Kalau belum punya akun dan berminat mencoba Google+, tulis email kamu di kolom komentar. Nannti aku invite. Kalau sudah punya akun Google+, jangan lupa, circle aku di gplus.to/bukik .